4 Cara Untuk Pembelajaran Daring di Rumah

4 Cara Untuk Pembelajaran Daring di Rumah


Kemendikbud mengeluarkan kebijakan untuk belajar di rumah sebagai langkah kewaspadaan terhadap penyebaran wabah Covid-19, setidaknya ada 4 cara bisa yang dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan pedagogi yang masing-masing mempunyai kualitas penyajian yang berbeda.

Cara 1

Seorang guru atau pendidik dalam cara pertama bisa melaksanakan pembelajaran daring hanya sebatas menggunakan media sosial yang banyak digunakan masyarakat seperti Whatsapp (WA) atau email. Hal ini merupakan alternatif untuk pendidik yang masih gagap terhadap teknologi.

Cara 2

Untuk guru atau pendidik pada cara yang kedua pembelajaran bisa dilakukan melalu platform seperti Edmodo, Moodle, Google Classroom, Schoology atau platform yang lain. Untuk cara ini sebagian pendidik memahami tentang Learning Management System. Pendidik bisa memanfaatkan fitur-fitur yang bisa dilakukan seperti kuis. Namun kekurangan cara kedua ini hanya sebatas bertukar catatan tidak ada komunikasi secara verbal seperti video call. Kelebihan cara kedua ini mungkin peserta didik akan merasakan suasana berbeda terhadap pengalaman barunya, kemudian yang menjadi kekurangannya dalam jangka panjang adalah peserta didik mungkin akan terasa bosan.

Cara 3

Untuk kelompok ini yaitu dengan cara ketiga, pendidik mampu melaksanakan pembelajaran dengan platform Learning Management System atau LMS bisa memanfaatkan bahan ajar yang terdapat pada internet seperti zenius, Ruangguru, untuk menciptakan interaksi langsung secara terjadwal. Sebaiknya untuk para pendidik masuk dalam cara ini, karena bisa berinteraksi langsung dengan peserta didik melalui suara, gambar dan bisa dilakukan dengan rencana pembelajaran yang terstruktur.


Cara 4

Pendidik dengan cara 4 ini bisa melakukan pembelajaran secara daring sama seperti cara 3 namun harus bisa menambahkan instruksi belajar yang bervariasi contohnya menambahkan elemen pembelajaran seperti rekaman suara, produksi video untuk keperluan pembelajaran daring. Pendidik bisa mengarahkan kepada peserta didik dengan melakukan Collaborative learning dan Experiental Learning secara mandiri di rumah masing-masing. Dengan cara ini pendidik bisa menghidupkan suasana belajar jarak jauh walaupun berada di rumah. Pendidik bisa memandu peserta didik untuk melihat rumahnya sendiri sebagai sebuah tempat belajar atau lab misalnya untuk ilmu sosial. Suasana tersebut memberikan nuansa baru, karena belajar di rumah tidak terbatas hanya ketika mereka menonton, mencatat dan mengerjakan tugas di depan komputer atau ponsel. Peserta didik dengan cara 4 ini merasa beruntung, karena masih bisa menikmati suasana belajar di tengah-tengah pandemik.

Sebagai kesimpulan di momen pandemik ini kita harus memaksakan dalam keadaan pembelajaran dengan cara daring, sebaiknya kita bisa memanfaatkan dengan baik lompatan dan transformasi digital dunia pendidikan Indonesia.

Post a Comment

0 Comments